BAB I
PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis perencanaan produksi massal
4.10 Membuat perencanaan produksi massal
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui literasi, peserta didik dapat memahami konsep produksi massal dengan teliti.
2. Melalui literasi, peserta didik dapat menganalisis perencanaan produksi massal dengan teliti.
3. Melalui unjuk kerja, peserta didik dapat membuat perencanaan produksi massal.
4. Melalui unjuk kerja, peserta didik dapat membuat tahapan dalam produksi massal.
Pernahkah kalian berpikir bagaimana barang-barang yang beredar di pasaran bisa diproduksi? Kemajuan Teknologi Era Revolusi Industri 4.0 menjadikan permintaan suatu barang di kalangan masyarakat mengalami peningkatan secara periodik. Hal ini menuntut para produsen barang harus menyediakan barang dalam jumlah besar. Dapat dicontohkan untuk permintaan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Guna memproduksi barang dalam jumlah besar tentu harus melampui perencanaan yang matang serta maksimal.
A. PProduksi Massal
Produksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi barang merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran. Produksi massal adalah sistem produksi dalam jumlah besar dari produk yang standar, termasuk dan terutama pada lini perakitan. Produksi massal bisa diterapkan untuk berbagai jenis produk, dari cairan dan partikel-partikel ditangani dalam jumlah besar (seperti makanan, bahan bakar, bahan kimia, dan tambang mineral), sampai bagian-bagian padat yang kecil-kecil (seperti pengencang) ke perakitan bagian-bagian kecil tersebut (seperti peralatan rumah tangga dan mobil). Hal ini berlaku juga untuk produk kerajinan, perumahan, dan lain sebagainya.
Tujuan dari produksi adalah untuk menghasilkan suatu barang, menambah serta meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada, memperoleh tambahan penghasilan serta untuk memenuhi semua. Hasil dari suatu produk itulah yang didistribusikan dan dikonsumsi masyarakat secara luas.
Kata massal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah melibatkan kehadiran orang banyak, dengan demikian produksi massal dapat diartikan sebagai produksi yang dibuat dalam jumlah besar yang bermanfaat untuk banyak orang dalam masyarakat secara luas. Perakitan produk dalam jumlah besar termasuk ke dalam produksi massal. Dengan adanya tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan suatu barang membuat para produsen berusaha secepatnya memenuhi kebutuhan konsumen dengan melakukan produksi barang secara besar-besaran, agar membuat biaya produksi menjadi semakin rendah.
Produksi massal merupakan suatu kegiatan memproduksi barang dalam jumlah yang besar dengan ditentukan terlebih dahulu standar spesifikasinya. Dalam produk yang dihasilkan dari produksi massal dapat memiliki ciri khas; model, bentuk dan rasa yang tidak mudah mengalami perubahan serta banyak digunakan di masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan repetitive process ialah proses produksi massal dan memproduksi produk-produk tertentu dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian perancangan yang sama dengan produk sebelumnya, contohnya: sepeda, motor, mobil, dan elektronik.
Ciri dalam produksi massal, yakni tidak harus ada negosiasi antara produsen dengan calon konsumen dalam pengerjaan barang. Produksi massal sebelumnya terjadi sewaktu pihak dunia usaha maupun dunia industri melakukan survei pasar dalam menentukan masalah harga. Apabila harga yang akan ditentukan mahal, barang tersebut dapat kalah bersaing dengan barang yang setipe milik dunia usaha maupun dunia industri yang lainnya. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan produksi massal merupakan kegiatan-kegiatan sesingkat mungkin dan biaya rendah serta dengan jumlah besar.
Proses produksi dikelompokkan menjadi beberapa jenis, antara lain;
1. Jenis produksi berdasarkan wujud proses produksi.
Kegiatan dari segi wujud proses produksinya, proses produksi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Produksi kimiawi
b. Produksi perubahan bentuk
c. Produksi assembling (penggabungan)
d. Produksi transportasi
e. Produksi penciptaan jasa administrasi
2. Jenis produksi berdasarkan arus proses produksi.
Kegiatan proses produksi apabila ditinjau dari segi arus proses produksinya dapat dibedakan menjadi (tiga) jenis;
a. Produksi terus-menerus.
b. Produksi terputus-putus
c. Produksi campuran
3. Jenis Produksi berdasarkan penyelesaian dalam proses produksi.
Pengelompokkan proses produksi untuk mengadakan kualitas dari proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya, proses produksi dapat dibagi ke dalam beberapa jenis berikut;
a. Proses produksi tipe A, tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa secara mudah.
b. Proses produksi tipe B, penyelesaian produksi dalam perusahaan bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi.
c. Proses produksi tipe C, penyelesaian produksinya termasuk dalam kategori proses produksi yang melaksanakan proses penggabungan.
d. Proses produksi tipe D, proses produksi yang dilaksanakan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis.
e. Proses Produksi tipe E, merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan dagang dan jasa.
4. Jenis proses produksi berdasarkan bahan mentahnya.
a. Proses analytic; merupakan suatu bentuk proses produksi yang menciptakan beberapa barang dari suatu jenis bahan mentah atau input.
b. Proses synthetic; merupakan penggabungan beberapa input atau bahan mentah menjadi satu barang lain. Karet, kulit, benang dan perekat merupakan bahan penting yang harud disediakan guna mewujudkan barang lain.
Operasi dan produksi yang berusaha mewujudkan barang dalam keterangan secara efisien, mencapai produktivitas tinggi dan mampu menciptakan barang yang bermutu, mempunyai tujuan:
a. Meningkatkan efisiensi; efisiensi merupakan dan bahan baku dengan output atau produk.
b. Meningkatkan produktivitas; ukuran terinci mengenai data perubahan dalam produktivitas mengenai perubahan dari waktu ke waktu.
c. Meningkatkan kualitas; peningkatan kualitas menjadi salah satu alasan yang membuat konsumen membeli barang suatu perusahaan.
B. CCiri-Ciri Produksi Massal
Sumber daya alam yang tersedia digabungkan dengan sumber daya manusia dengan keahlian dan ketrampilan terlatih, merupakan dorongan bagi banyak dunia usaha maupun dunia industri dapat menerapkan proses produksi massal. Ciri-ciri dari produksi massal sebagai berikut:
1. Dunia usaha maupun dunia industri mampu menghasilkan produk dengan biaya rendah dan jumlah besar.
2. Mampu menguasai pasar dalam tujuan produksi.
3. Produk banyak dijual di pasar bebas.
4. Produk hampir terbuat sama dan tidak ada variasi produk
5. Persediaan pemenuhan permintaan pada masa tunggu dalam memroduksi produk massal harus terpenuhi.
Apabila terjadi kelebihan produk atau disebut dengan over production, dunia usaha maupun dunia industri mengambil tindakan melakukan discount atau suatu promosi produk besar-besaran, selain itu juga melakukan kuis berhadiah. Hal tersebut dilakukan supaya produk massal dapat diserap oleh pasar yang ada di Indonesia. Masalah di sebuah dunia usaha maupun dunia industri, ketika tantangan dalam menjalankan proses menambah jumlah produksi harus membuat stabilitas tetap stabil.
Sifat-sifat dari produksi massal, adalah:
1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar
Pembuatan produk barang/jasa dilakukan secara terus- menerus dan berurutan, sehingga menjadikan jumlahnya besar. Pola ini tidak berubah dalam kurun waktu tertentu, bahkan bisa selamanya.
2. Sistem produksi disesuaikan pada urutan
Proses pengerjaan produk diawali dari bahan baku hingga bahan jadi, dibuat secara berurutan dan disesuaikan dengan pola urutan. Sesuai dengan sifat ini, produksi massal dari suatu produk dibuat maju.
3. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak
Produksi yang secara terus-menerus, berurutan, dan sama, akan lebih efektif ketika dikerjakan dengan mesin. Ketika dikerjakan tenaga manusia, hasilnya tidak akan maksimal. Sehingga kebutuhan tenaga kerja tidak begitu banyak.
4. Persediaan bahan produk lebih sedikit
Produk yang dipasarkan sesuai sistem produksi massal, biasanya persediaan bahan produk lebih sedikit. Hal ini dikarenakan tidak ada stok bahan tak terpakai hanya karena kesalahan penghitungan. Kalkulasi kebutuhan bahan lebih jelas dan terukur.
5. Bahan-bahan dipindah menggunakan mesin
Produksi massal membutuhkan pembuatan barang yang lebih cepat, agar pasokan kepada target pasar lebih maksimal. Pemindahan bahan ke mesin pengolah harus menggunakan alat atau mesin khusus, agar lebih efisien.
6. Mesin pembuat produk lebih bersifat khusus
Proses pembuatan produk didominasi oleh tenaga mesin, sehingga tenaga kerja mesin yang dibutuhkan harus bersifat khusus.
C. Kelebihan Dan Kekurangan Produksi Massal
Produksi massal merupakan sebuah metode memproduksi dengan biaya rendah dalam jumlah besar, sehingga kualitas dapat terus meningkat serta dipertahankan. Kelebihan dalam melakukan produksi massal, antara lain sebagai berikut:
1. Efisiensi waktu secara ekonomi, produksi massal setiap pekerja melakukan hal yang sama menggunakan peralatan sama untuk proses produksi yang terus berjalan. Hal ini disebabkan mesin-mesin harus bekerja dengan cepat, karena umumnya produksi massal. Para produsen mampu membuat produksi menjadi lebih singkat dengan cara membuat pekerja tidak perlu membutuhkan waktu dalam menyiapkan perlengkapan serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam produksi.
2. Hemat biaya produksi, disebabkan produsen memproduksi barang dalam jumlah besar. Dunia usaha maupun dunia industri mendapat potongan harga biasanya membeli bahan baku dalam jumlah yang besar. Produksi massal biasanya menggunakan mesin-mesin yang canggih, sehingga mampu mengurangi biaya untuk tenaga kerja, hal ini disebabkan tidak membutuhkan tenaga kerja banyak. Ini sangat penting bagi produsen makanan kecil dan besar agar menghemat pengeluaran yang tidak diperlukan
3. Kecilnya keakuratan kesalahan dan keakuratan tinggi, disebabkan pengerjaan produksi dilakukan oleh mesin-mesin yang modern, sehingga lebih akurat, efisien dan optimal menyebabkan tingkat risiko kesalahan manusia dalam memproduksi barang dapat diminimalkan.
4. Mempercepat tingkat produksi. Pengerjaan produksi dengan menggunakan mesin-mesin yang modern secara otomatis menjadikan barang menjadi lebih cepat dipasarkan. Hal ini dilakukan karena tingkat produktivitas barang semakin cepat dan banyak.
5. Proses berkreasi, yaitu memberikan variasi terhadap suatu produk dengan menambah nilai dari barang tersebut. Pengubahan nilai dari suatu produk tersebut dapat menghasilkan nilai kreasi dalm bentuk variasi dalam memproduksi massal diatu produk tertentu
6. Perlunya komitmen yang tinggi dalam berusaha, artinya terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan, semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha maka akan mendukung proses produksi massal yang akan membuat keberhasilan dalam memproduksi barang.
Produksi massal memiliki kekurangan. Hal-hal yang menjadikan kekurangan dalam produksi massal antara lain:
1. Kekakuan dalam melakukan produksi. Pengerjaan produksi dikerjakan oleh mesin, segala kegiatan produksi akan terpengaruh apabila terjadi kesalahan dalam pengerjaan desain proses produksi. Sistem tersebut akan tergangu apabila desain telah memasuki lini produksi, sehingga pengubahan terhadap desain produksangat sulit dilakukan.
2. Produk yang kurang bervariasi. Masalah tersebut timbul disebabkan adanya kesamaan produk yang akan menyulitkan produsen dalam memperkenalkan varian produk yang berbeda agar memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Jaminan yang tidak mendukung. Artinya tidak adanya jaminan sebuah produk akan laris manis di pasaran, hal ini dikarenakan dunia usaha maupun dunia industri harus tetap memperhatikan permintaan pasar terhadap suatu produk tertentu.
Assembly line (proses perakitan) adalah salah satu cara yang digunakan banyak perusahaan dalam memproduksi massal. Proses assembly line memecah manufaktur menjadi beberapa tahapan. Tahapan assembly line diurutkan berdasarkan ketentuan atau desain produksi yang dibuat oleh perusahaan. Penggunaan metode ini dapat mengurangi biaya personel seperti gaji, asuransi, dan biaya personel lainnya.
Penggunaan teknologi dalam produksi secara massal memberikan dampak positif bagi perusahaan manufaktur. Semakin canggih teknologi yang dipakai, semakin banyak keuntungan yang diperoleh. Teknologi di era revolusi indusri 4.0 seperti robotic di bidang industri dan Artificial Intelligent (AI) tidak lagi membutuhkan campur tangan manusia dalam menjalankan tugasnya.
D. Perencanaan Produksi Massal
Keuntungan yang besar dengan biaya yang minimal tentu sangat diinginkan dalam setiap usaha. Produksi massal yang dipilih oleh suatu dunia usaha maupun dunia industri selalu menunjukkan untuk memperoleh keuntungan besar. Dalam dunia usaha maupun dunia industri mengharapkan banyak keuntungan dalam mengembangkan usahanya. Berdasarkan dengan perolehan keuntungan usaha, maka dunia usaha maupun dunia industri dapat memperhitungkan persiapan segala sesuatunya dengan benar. Perlu pertimbangan secara matang dalam tahap proses produksi dari perencanaan hingga tahap akhir.
Perencanaan produksi merupakan proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, dunia usaha maupun dunia industri harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Dalam ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi. Kesuksesan suatu dunia usaha maupun dunia industri tergantung mencukupi kebutuhan pelanggan, kemudian dapat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya yang rendah.
Metode pengembangan produk berdasarkan permintaan serta spesifikasi produk oleh konsumen adalah metode dengan berbasis konsumen kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh konsumen menjadi lebih kecil. Dari sudut pandang investor pada dunia usaha maupun dunia industri yang berorientasi laba usaha dalam pengembangan produk dapat diartikan mengalami kesuksesan apabila produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba, akan tetapi laba sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.
Perencanaan produksi dapat didefinisikan sebagai proses dalam memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu disesuaikan dengan yang sudah dijadwalkan melalui pengeloaan organisasi dalam sumber daya, seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin dan peralatan lainnya. Manfaat perencanaan produksi, antara lain untuk mengarahkan seluruh aktivitas rutin tenaga kerja selama masa produksi berjalan. Adapun hasil dari perencanaan produksi adalah sebuah rencana produksi yang merupakan faktor bagi keberlangsungan suatu dunia usaha maupun dunia industri.
Tanpa rencana produksi yang baik, tujuan dunia usaha maupun dunia industri tidak akan dapat dicapai dengan efektif dan efisien, sehingga faktor-faktor produksi yang ada akan dipergunakan tidak lagi efisien. Perencanaan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan Teknik yang telah ada. Perencanaan produk, pengembangan, penyempurnaan produk dan selanjutnya pembuatan serta pendistribusian produk. Diantara fungsi-fungsi satu dengan yang lain, sehingga suatu fungsi komponen mennetukan fungsi komponen lainnya.
Perencanaan produksi berkaitan dengan aktivitas untuk menetapkan kemmapuan semua sumber daya dunia usaha maupun dunia industri yang digunakan guna menjalankan kemampuan produksi agar berjalan sesuai dengan rencana. Perkembangan yang pesat dalam kegiatan produksi massal dalam suatu dunia usaha maupun dunia industri tergantung kemampuan produksi agar berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatan produksi massal dalam suatu dunia usaha maupun dunia industri tergantung kemampuan untuk mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan, dan kemudian menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya minimal. Hal ini tanggung jawab dalam setiap bagian dunia usaha maupun dunia industri.
Perencanaan produksi merupakan salah satu hal yang penting dalam manajemen dunia usaha maupun dunia industri, dengan melakukan perencanaan yang tepat pada proses produksi, maka dapat menimbulkan efisiensi yang tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan dunia usaha maupun dunia industri. Sebaliknya apabila dunia usaha maupun dunia industri tidak mampu melakukan perencanaan produksi dengan baik akan menimbulkan suatu keterlambatan pemasukan dan biaya yang harus dikeluarkan menjadi tinggi.
Dalam perencanaan produksi sebaiknya dilakukan berdasarkan hasil analisa dari permintaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Hal itu menghindari terjadinya kesejangan antara produk yang diminta di pasar dengan produk yang diproduksi oleh dunia usaha maupun dunia industri. Sehingga perlu melakukan tindakan untuk mensinkronisasi antara perencanaan produksi dengan rencana penjualan yang berdasarkan marketing forecast. Dari marketing forecast tersebut dapat dilakukan proses perhitungan kebutuhan bahan, kapasitas produksi yang dibutuhkan dan hal pendukung lainnya yang diperlukan dalam perencanaan produksi agar kualitasnya terjamin dan tepat.
Produksi massal, memiliki tujuan dan perencanaan produksi, antara lain sebagai berikut:
1. Meminimalkan dan memaksimalkan biaya untuk keuntungan
Tujuan dalam perencanaan di produksi massal, yakni meminimalkan dan memaksimalkan biaya untuk memperoleh keuntungan. Manfaat membuat perencanaan produk, maka akan dimaksimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi, misalnya penyediaan bahan baku, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Apabila mampu menekan biaya produsi, maka mampu diharapkan adanya keuntungan yang didapat akan semakin besar. Penekanan biaya produksi bukan mengurangi kualitas produk, disebabkan dalam proses produksi massal kualitas produk sudah ada standarisasinya.
2. Memaksimalkan produk untuk kepuasan pelanggan
Tingkat kepuasan suatu produk merupakan tujuan dari perencanaan produksi. Semakin besar tingkat kepuasan pelanggan pada suatu produk, maka akan semakin mudah bagi perpustakaan dalam mendapatkan keuntungan. Namun sebaliknya, tingkat kepuasan pelanggan menurun terhadap sebuah produk, maka akan semakin sulit bagi dunia usaha maupun dunia industri dalam mendapatkan keuntungan dari suatu produk. Pelanggan hanya akan beralih dengan menggunakan produk yang sama sesuai dengan kualitas yang lebih memuaskan.
Salah satu cara dunia usaha maupun dunia industri dalam meningkatkan kepuasan terhadap pelanggan, yakni dengan melakukan inovasi yang sesuai dengan permintaan pelanggan pada suatu produk. Akan tetapi, sebaliknya, apabila inovasi dilakukan tanpa mempertimbangkan kepuasan konsumen, maka akan terjadi penurunan permintaan konsumen, maka produk itu akan ditinggalkan.
3. Meminimalkan terjadinya perubahan dalam nilai produksi
Perencanaan produksi akan meminimalkan resiko kehilangan nilai produksi suatu produk, misalnya persediaan bahan baku di sebuah Gudang yang harus diproduksi sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Apabila proses produksi terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka bahan baku yang disimpan digudang akan mengalami kerusakan apabila tidak terpakai lagi. Meskipun bahan baku tidak dapat terpakai, akan tetapi kualitasnya dapat menurun. Oleh sebab itu, sebaiknya prodksi mampu dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan disebabkan proses produksi akan meminimalkan berubahnya bahan baku.
4. Meminimalkan adanya perubahan tenaga kerja
Perencanaan produksi yang baik akan menentukan banyak tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang berkaitan pada tenaga kerja tersebut, biaya tenaga kerja dapat diminimalkan. Biaya produksi harus diminimalkan untuk menyiasati harga bahan baku yang mahal serta menghindari kenaikan harga jual.
5. Memaksimalkan perlengkapan sarana dan prsarana inventaris pabrik
Adanya suatu perencanaan produk yang strategis mampu melakukan penggunaan perlengkapan yang terdapat dalam pabrik dapat dimaksimalkan. Selain itu, perencanaan dalam proses produksi dapat digunakan untuk meminimalkan biaya penggunaan dan inventaris yang lain guna mejalankan proses produksi sampai barang tersebut terjual.
Perencanaan produk memiliki fungsi dari perencanaan produksi, antara lain sebagai berikut:
1. Menjamin rencana produksi dan penjualan barang
Perencanaan produksi dapat memudahkan menjamin rencana penjualan produk kepada konsumen dengan rencana yang tepat. Rencana produksi yang tepat ialah rencana yang berhubungan dengan kebutuhan konsumen yang beredar dipasar sekaligus mengetahui selera mereka dalam penjualan akan dimaksimalkan berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan dalam dunia usaha maupun dunia industri.
2. Mengukur kapasitas produksi terhadap rencana produksi yang konsisten
Dunia usaha maupun dunia industri yang mampu melakukan perencanaan produksi ialah dunia usaha maupun dunia industri yang dapat memproduksi barang serupa dalam inovatif dari waktu yang berkesinambungan. Karena proses produksi barang diharuskan dunia usaha maupun dunia industri berjalan dengan konsisten, maka dunia usaha maupun dunia industri diharuskan mengukur besar kemmapuan dunia usaha maupun dunia industri dalam memennuhi kebutuhan pasar. Pada umumnya, konsumen yang tidak mau tahu tentang kebutuhan dunia usaha maupun dunia industri, dalam pasar itupun hanya menginginkan barang yang dibutuhkannya tersedia ketika mereka membutuhkan. Maka dari itu, dunia usaha maupun dunia industri harus mampu mengukur produktivitas dalam produknya jika terpenuhi dipasar.
3. Dapat memonitor hasil produksi
Hasil monitoring bertujuan untuk memudahkan dunia usaha maupun dunia industri dalam memonitor hasil produksinya secara akurat. Hasil monitoring digunakan sebagai acuan guna membuat penyesuaian atau revisi produksi agar berjalan lebih baik. Hal tersebut dilakukan, karena sangat membantu dunia usaha maupun dunia industri guna mengawasi hasil produk dari waktu ke waktu, apabila produk yang telah dihasilkan kurang baik, maka dunia usaha maupun dunia industri perlu melakukan suatu penelitian tentang penyebab suatu produksi yang tidak sesuai harapan. Monitoring dilakukan secara terus-menerus agar konsumen tidak berpaling pada produk dunia usaha maupun dunia industri-dunia usaha maupun dunia industri besar.
4. Perencanaan produksi memiliki beberapa unsur
Unsur dalam perencanaan produksi yang terdapat pemikiran yang rasional, perkiraan, perhitungan ataupun beberapa hal untuk pencapaian tujuan yang telah diharapkan di masa mendatang. Adapun unsur-unsur dalam perncanaan produksi, antara lain sebagai berikut:
a. Tujuan Produksi
Merupakan kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat serta memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut, yakni memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan. Misalnya, sebuah dunia usaha maupun dunia industri
akan membuat suatu produk, maka bahan baku yang digunakan akan sesuai. Dengan dapat dikomunikasikan setiap dunia usaha maupun dunia industri yang berkaitan dengan pembuatan produk. Dalam menentukan berapa besar bahan baku yang mampu digunakan, dunia usaha maupun dunia industri akan mennetukan banyaknya bahan baku yang akan digunakan. Dunia usaha maupun dunia industri akan menentukan guna produk tersebut dapat dilakukan produksi. Apabila bahan baku yang tersedia cukup banyak serta tujuan produksi diketahui, maka dunia usaha maupun dunia industri membuat suatu perencanaan produk dalam kebutuhan pasar. Kualitas produk harus dapat diperhatikan apabila tujuan produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perencanaan produksi dilakukan dengan baik, maka kualitas produk diperhatikan apabila tujuan produksi memenuhi selera konsumen. Jika perencanaan produksi dilakukan dnegan baik, maka kualitas produk akan baik.
b. Standar dan pengukuran produksi
Perencanaan produksi dilakukan untuk pengukuran dan standar produksi, artinya perencanaan produksi bukan hanya dilakukan atas tujuan, tetapi mengukur kemampuan konsumen dalam menyerap produk tersebut. Dalam kapasitas pasar perencanaan produksi tidak mengukur kemampuan konsumen pada barang tertentu, disebabkan menyebabkan penimbunan barang. Misalnya, apabila suatu dunia usaha maupun dunia industri memproduksi sebuah barang melampaui jumlah produksinya dan mengurangi pendapatan dunia usaha maupun dunia industri. Disebabkan produksi sebaiknya merencanakan dalam mempertimbangkan standar dan kemamapuan konsumen yang ada dipasar. Kesimpulannya konsumen dapat menghabiskan produk dalam jangka waktu tertentu berapa besar kemampuan konsumen untuk membeli produk serta banyaknya kebutuhan pasar yang akan diproduksi. Kemudian, bagi dunia usaha maupun dunia industri harus mempertimbangkan berapa besar dunia usaha maupun dunia industri untuk berproduksi sesuai kebutuhan pasar.
c. Perencanaan merupakan fakta objektif
Perencanaan produksi memiliki pemikiran yang cukup rasional dengan perancanaan produksi berdasarkan yang ada dipasaran. Hal tersebut digunakan untuk mengurangi pemborosan bahan baku sekaligus biaya tenaga kerja.
d. Pengukuran perkembangan dunia usaha maupun dunia industri Pengukuran dalam perencanaan membutuhkan perkiraan agar tidak menimbulkan kerugian pada dunia usaha maupun dunia industri. Seharusnya sudah ada gambaran mengenai bagaimana dunia usaha maupun dunia industri harus dapat membuat produk, merencanakan bahan baku yang akan digunakan ketika proses produksi tersalurkan hingga konsumen.
e. Pelaksanaan tahap awal produksi
Langkah awal bagi dunia usaha maupun dunia industri dalam menghasilkan barang yang dibutuhkan oleh konsumen ialah tahap perencanaan. Ketika produksi sudah masuk tahap proses, maka harus dilakukan suatu pengawasan terhadap sumber daya alam atau bisa disebut dengan sumber bahan baku dan sumber daya manusia. Misalnya pemeriksaan bahan baku yang terdapat dari dalam gudang dan tenaga kerja yang ada pada proses produksi. Jika bahan yang digunakan berlebihan, makalebih baik dikurangi dan disesuaikan dengan kebutuhan. Tenaga kerja yang digunakan, jika saat proses produksi terlalu banyak harus dikurangi dan jika kekurangan tenaga kerja wajib ditambah tenaga kerja untuk menghasilkan kualitas produk yang baik.
5. Jenis-jenis Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi yang terdapat dalam suatu dunia usaha-dunia industri dapat dibedakan menurut jangka waktu yang tercakup sebagai berikut:
a. Perencanaan jangka panjang adalah penentuan tingkat kegiatan produksi lebih dari pada satu tahun, dan biasanya sampai dengan lima tahun mendatang, dengan tujuan untuk mengatur pertambahan kapasitas peralatan atau mesin-mesin, ekspansi pabrik dan pengembangan produk (product development). Perencanaan dalam mengatur penambahan peralatan,
pengembangan produk, dan penjualan selanjutnya dalam pengembangan penerimaan finasial.
b. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan produksi yang dilakukan selam 2 sampai 3 tahun mendatang. Perencanaan mengenai besar kebutuhan kapasitas, dan berapa banyak kebutuhan bahan baku atau material yang dibutuhkan dalam proses produksi. Perencanaan ini juga ada penjadwalan induk produksi sekaligus guna distribusi produk juga di analisis dalam perencanaan guna mencapai keberhasilan dalam jangka menengah.
c. Perencanaan jangka pendek adalah penentuan kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam jangka satu tahun mendatang. Perencanaan jangka pendek berhubungan dengan pengaturan operasi produksi, maka bisa disebut dengan perencanaan operasional.
Berdasarkan keterangan pembagian diatas, perencanaan produksi mempersiapkan tenaga kerja atau buruh, bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan lain pada waktu yang diperlukan. Perencanaan Produksi harus menentukan jumlah dan jenis kualitas dari produk yang akan diproduksi. Perencanaan produksi harus dapat mengkoordinasi kegiatan produksi dengan mengkoordinir bagian-bagian yang mempunyai hubungan langsung ataupun kegiatan produksi. Dalam perencanaan produksi ini, kita dapat menyusun suatu rencana produksi yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan biaya serendah mungkin. Syarat-syarat suatu rencana produksi yang baik adalah harus disesuaikan dengan tujuan objektivitas dunia usaha-dunia industri yang dinyatakan dengan jelas, serta rencana harus sederhana dan dimengerti dalam pelaksanaan.
6. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perencanaan produksi. Perencanaan produksi dalam pelaksanaan kegiatannya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan proses kegiatan selanjutnya. Secara garis besar yang mempengaruhi faktor-faktor perencanaan produksi, antara lain sebagai berikut:
a. Faktor Internal, merupakan faktor yang berada di dalam suatu dunia usaha-dunia industri, antara lain:
1) Produktivitas tenaga kerja
2) Kemampuan pengadaan dan penyediaan
3) Kapasitas mesin dan perlatan
b. Faktor Eksternal, merupakan faktor dari luar dunia usaha-dunia industri yang berada di luar kekuasaan pimpinan perushaan, antara lain:
1) Kebijakan pemerintah
2) Inflasi
3) Bencana alam
7. Langkah-langkah Perencanaan Produksi
Berikut ini langkah-langkah dalam perencanaan produksi massal, antara lain:
a. Routing merupakan penetapan dan menentukan urutan-urutan proses produksi yang bahan mentah sampai menjadi suatu produk akhir. Menentukan urutan-urutannya, harus sudah termasuk penyusunan alat-alat yang akan dipergunakan. Routing perbaikan yang digunakan:
1) Kuantitas dan kualitas produk
2) Sumber daya manusia, mesin bahan yang akan digunakan
3) Jenis, jumlah dan urutan operasi manufaktur dan
4) Tempat produksi
Jadi, Routing merupakan langkah penting dalam perencanaan produksi dan kontrol. Routing memberikan metode yang sangat sistematis untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Hal yang menyebabkan pemanfaatan optimal sumber daya, yaitu manusia, mesin, bahan dan lain sebagainya. Ini memastikan akan menghemat waktu dan ruang, sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah bagi insinyur produksi dan mandor yang memiliki pengaruh yang besar dalam desain bangunan dalam pabrik dan mesin yang terpasang. Perencanaan produksi dimulai dengan routing dalam produksi.
b. Scheduling, yaitu tahap menetapkan jadwal kegiatan operasi proses produksi yang disinergikan sebagai suatu kesatuan. Dari scheduling, nantinya akan dapat diketahui dan diawasi penggunaan dalam waktu pemrosesan produksi sesuai dengan urutannya. Penjadwalan merupakan langkah kedua dalam perencanaan produksi dan kontrol.
1) Memperbaiki jumlah pekerjaan yang harus dilakukan
2) Mengatur operasi manufaktur yang berbeda dalam urutan prioritas
3) Memperbaiki memulai dan menyelesaikan tanggal dan waktu, untuk setiap operasi.
Penjadwalan membantu untuk memanfaatkan secara optimal waktu. Bagian dari pekerjaan dimulai dan selesai pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Pekerjaan diselesaikan secara sistematis dan dalam waktu yang bisa dikoordinasi dalam perencanaan produksi. Penjadwalan merupakan langkah penting dalam perencanaan produksi dan kontrol. Hal ini penting dalam sebuah pabrik, di mana banyak produk yang sama.
c. Dispatching merupakan menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan di dalam routing dan scheduling. Dispatching memulai produksi dan memberikan kewenangan yang diperlukan untuk memulai pekerjaan berdasarkan rute.
Dispatching meliputi:
1) Perihal bahan, alat perlengkapan, dan lain sebagainya, yang diperlukan untuk produksi sebenarnya.
2) Perihal perintah, instruksi, gambar, dan lainnya untuk memulai pekerjaan
3) Memelihara catatan yang tepat dari awal dan menyelesaikan setiap pekerjaan tepat waktu.
4) Berpindah pekerjaan dari proses lainnya sesuai jadwal.
5) Memulai prosedur kontrol
6) Mencatat waktu mesin
7) Tindakan lanjutan
Tindak lanjut atau expediting adalah langkah dalam perencanaan produksi dan kontrol sebagai pengendali. Hal ini berkaitan dengan evaluasi hasil. Tindak lanjut menemukan dan menghilangkan cacat, penundaan, keterbatasan, kemacetan, lubang dan lainnya dalam proses produksi. Ini mengukur kinerja aktual dan membandingkannya dengan kinerja yang diharapkan. Catatan kerja yang tepat dalam penundaan dan kemacetan. Catatn tersebut mengontrol produksi. Tindak lanjut diperlukan
ketika routing yang tepat dalam penjadwalan, Produksi dapat terganggu disebabkan breakdowns mesin, kegagalan listrik, kekurangan bahan, pemogokan, absensi dan lain sebagainya. Tindak lanjut menghilangkan kesulitan-kesulitan dan memungkinkan kelancaran produksi.
8. Menetapkan skala produksi
Jenis produk yang akan dihasilkan dan ditetapkan, maka langkah selanjutnya ialah menetapkan skala produksi. Kegiatan menetapkan skala produksi meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Waktu yang ditetapkan, misalnya kegiatanproses produksi akan dilakukan
b. Kuantitas produk yang ditetapkan, yakni berupa jumlah (volume) produk yang akan dihasilkan
c. Memperhitungkan keperluan biaya, yaitu berapa besar jumlah biaya yang dibutuhkan.
d. Jumlah tenaga kerja yang ditetapkan dan dipekerjakan.
e. Peralatan apa saja yang akan digunakan
f. Persediaan bahan baku yang optimal sesuai dengan kebutuhan.
Peramalan dalam bahasa Inggris disebut dengan Forecasting ialah seni dan ilmu yang memprediksi apa yang terjadi dimasa depan. Peramalan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting disebabkan karena hampir semua keputusan proses produksi massal diambil berdasarkan permalan yang terjadi dimasa depan. Perencanaan dalam produksi massal seperti model produk dan jumlah unit yang akan
diproduksi, pasar mana yang paling berpotensi, berapa banyak karyawan yang harus direkrut, berapa banyak modal yang harus disediakan dan berapa banyak bahan baku yang harus dibeli pada umumnya berdasarkan peramalan yang ditentukan manajemen.
Peramalan yang buruk akan menghasilkan keputusan dalam memproduksi massal produk yang salah dan membuatdunia usaha-dunia industri tidak siap untuk memenuhi tuntutan dimasa depan. Hal ini menciptakan kondisi berbahaya di dalam dunia usaha-dunia industri itu sendiri, yakni menderita kerugian disebabkan hilangnya pelanggan. Sampai dunia usaha-dunia industri yang bersangkutan keluar dari permodalan produksi massal dalam suatu produk. Sebuah peramalan yang tepat dan akurat dapat membantu suatu dunia usaha-dunia industri dalam mempersiapkan semua sumber dayanya unuk menghadapi semua tuntutan di masa depan sehingga dapat menguntungkan dunia usaha-dunia industri dan memerankan suatu peruntungan besar dalam proses produksi massal produk tersebut.
Langkah-langkah dalam melakukan peramalan sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan peramalan
Mempertimbangkan dan memutuskan peramalan apa yang sebenarnya dibutuhkan. Dalam tahap ini kita harus menentukan setiap detail dari pengamatan tersebut, contoh jenis produk, unit yang diperlukan dan jangka waktu misalnya mingguan, bulanan atau tahunan.
2. Mengevaluasi dan menganalisis data yang sesuai
Pengidentifikasian data akan berdampak pada peramalan, contohnya apabila ingin meramalkan jumlah penjualan pada suatu produk baru, mungkin memiliki data historis penjualan sehingga membatasi dalam menggunakan metode peramalan yang bersifat kuantitatif.
3. Memilih dan menguji metode peramalan
Memilih dan menentukan model atau metode peramalan yang tepat. Metode peramalan yang dipilh adalah metode yang telah mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya dan kemudahan penggunanya. Selain itu, satu faktor yang terpenting adalah faktor keakuratan peramalan. Dengan mencari dua atau tiga metode yang terbia kemudian mengjinya pada data historis untuk melihat metode atau model forecasting yang paling akurat.
4. Menghasilkan peramalan
Hasil ramalan diperoleh dengan menentukan meode atau model peramalan yang akan digunakan.
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain sebagai berikut:
1. Akurasi atau disebut dengan peramalan akurat dengan diukur pada kebiasaan dari konsistensi peramalan.
2. Biaya yang diperlukan pembuatan suatu peramalan bergantung kepada jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan dan metode peramalan yang dipakai.
3. Kemudahan dalam metode peramalan yang disesuaikan pada dana yang tingkat akurasinya ingin didapat, misalnya item-item yang pentingakan diramalkan dengan metode yang canggih dan mahal.
Keuntungan dan kekurangan peramalan adalah:
1. Keuntungan organisasi menggunakan metode atau Teknik peramalan guna menilai hasil yang akan didapatkan suatu perusahaan. Metode yang digunakan tergantung dengan data yang tersedia dan jenis industri yang dioperasikan oleh dunia usaha-dunia industri untuk mengambil keputusan tentang masa depan dunia usaha-dunia industri yang bersangkutan.
2. Kekurangan peramalan dengan bantuan alat analisis untuk mendapatkan informasi terbaik yang menjadikan dimasa depan membuat keputusan yng pada hasil peramalan tingkat keakurasiannya rendah akan mengakibatkan kehancuran pada keungan dunia usaha-dunia industri. Dunia usaha-dunia industri dianjurkan untuk memadukan dengan alat analisis proses produksi massal.
Peramalan menurut metodenya diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, antara lain:
1. Peramalan subjektif merupakan peramalan yang lebih menekankan pada keputusanhasil musyawarah diskusi, pendapat dari banyak pihak yang terlihat kurang ilmiah tetapi menghasilkan persepsi hasil yang maksimal. Metode subyektif terbagi menjadi 2 yaitu;
a. Metode Delphi
Metode delphi merupakan suatu cara sistematis dalam mendapatkan keputusan bersama dalam suatu kelompok yang terdiri dari ahli dan berasal dari disiplin yang berbeda. Biasanya metode Delphi dipakai pada peramalan teknologi yang digunakan untuk pengoperasian jangka Panjang, dalam pengembangan produksi, penerobosan dalam pengembangan pengeluaran produk di pasar dan strategi yang lainnya.
b. Metode Penelitian
Metode ini menganalisis fakta secara otomatis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. Teknik utama dalam penelitian pasar ialah survei konsumen. Penelitian pasar dimanfaatkan untuk merencanakan dalam promosi produk baru. Penelitian pasar sering digunakan sebagai dasar promosi hasil produksi.
2. Peramalan objektif merupakan peramalan yang memiliki aturan-aturan statistik dalam menunjukkan hubungan permintaan dengan satu lebih varibael yang mempengaruhinya. Selain itu, menghitung tingkat hubungan antara variable-variabel bebas denan permintaan yang terjadi pada masa lalu akan berulang pada masa yang akan datang. Peramalan objektif terdiri atas dua metode, yakni:
a. Metode Intrisik digunakan dalam peramalan jangka pendek dalam kegiatan produksi, akan tetapi dalam metode ini kurang memperhatikan faktor-faktor eksternal guna mempengaruhi permintaan pasar, misalnya dalam analisis deret waktu.
b. Metode Ekstrinsik digunakan dalam peramalan jangka Panjang, dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi permintaan dari masa yang akan datang. Dapat diartikan metode tersebut dinamakan metode Kausal yang berarti menunjukan sebab-akibat yang jelas dalam peramalannya, misalnya memprediksi titik-titik perubahan. Akan tetapi dalam metode ini, yakni biaya aplikasinya mahal, frekuensi perbaikan hasil permalan rendah. Metode ektrinsik diawali dengan metode regresi, yakni banyak dipakai pada tingkat agregat.
Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah Jawaban yang paling tepat.
1. Proses mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan disebut ….
a. produksi
b. konsumsi
c. retribusi
d. hastakarya
e. distribusi
2. Produksi massal merupakan suatu kegiatan memproduksi dalam jumlah yang besar dengan ditentukan dulu standar ….
a. mutunya
b. bentuknya
c. warnanya
d. bahannya
e. spesifikasinya
3. Berikut ini yang bukan merupakan contoh dari repetitive process adalah ….
a. sepeda
b. motor
c. mobil
d. uang
e. elektronik
4. Sebuah industri akan mengambil tindakan melakukan promosi besar-besaran, memberikan discount, dan melakukan kuis berhadiah ketika ….
a. over load
b. over budget
c. over production
d. over making
e. over rekruitment
5. Salah satu kelebihan dari produksi massal adalah ….
a. kekakuan produksi
b. produk kurang bervariasi
c. jaminan tidak mendukung
d. perlunya komitmen tinggi
e. besarnya ketidakakuratan
6. Penentuan tingkat kegiatan produksi untuk lima tahun mendatang merupakan ….
a. perencanaan yang matang
b. perencanaan jangka pendek
c. perencanaan jangka menengah
d. perencanaan jangka panjang
e. perencanaan jangka tidak tetap
7. Berikut ini yang merupakan faktor internal yang mempengaruhi faktor-faktor perencanaan produksi adalah ….
a. inflasi
b. bencana alam
c. kapasitas mesin
d. kebijakan pemerintah
e. cuaca alam sekitar
8. Suatu proses penetapan dan penentuan urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai produk akhir adalah ….
a. routing
b. scheduling
c. dispatching
d. follow-up
e. breakdowns
9. Langkah dalam perencanaan produksi dan kontrol sebagai pengendali adalah ….
a. routing
b. scheduling
c. dispatching
d. expediting
e. breakdowns
10. Mengatur operasi manufaktur yang berbeda dalam urutan prioritas, merupakan bagian dari ….
a. routing
b. scheduling
c. dispatching
d. expediting
e. breakdowns
11. Peramalan jangka pendek dalam kegiatan produksi, dinamakan ….
a. metode Delphi
b. metode intrinsik
c. metode perakitan
d. metode ekstrinsik
e. metode kanibal
12. Suatu cara sistematis dalam mendapatkan keputusan bersamadalam suatu kelompok yang terdiri dari ahli dan berasal dari disiplin yang berbeda, dinamakan ….
a. metode Delphi
b. metode intrinsik
c. metode perakitan
d. metode ekstrinsik
e. metode kanibal
13. Naik-turunnya permintaan suatu produk disekitar garis tren biasanya berulang setiap tahun, yaitu ….
a. siklus
b. kecenderungan
c. pola musiman
d. variasi random
d. perakitan massal
14. Sifat dari permintaan di masa lampau terhadap waktu yang terjadi, yaitu ….
a. siklus
b. kecenderungan
c. pola musiman
d. variasi random
e. perakitan massal
15. Proses analytic merupakan proses produksi berdasarkan ….
a. arus proses produksi
b. wujud proses produksi
c. bahan mentah produksi
d. sifat produksi
e. penyelesaian proses produksi