Sunday, October 3, 2021

minyak bumi dan bensin

 

Minyak Bumi dan Bensin

Komposisi Minyak Bumi

 

 

Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah alkana, sikloalkana, hidrokarbon aromatik, dan senyawa kompleks seperti aspaltena. Pada umumnya, minyak bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran. Meskipun demikian, komponen minyak bumi juga tersusun atas senyawa lain seperti sulfur, oksigen, nitrogen, dan senyawa – senyawa yang mengandung konstituen logam (nikel, besi, dan tembaga).


 

Komposisi Minyak Bumi

 




Pembentukan minyak bumi dijelaskan berdasarkan teori anorganik dan teori organik:

Teori Anorganik

Teori anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari reaksi kalsium karbida (CaC2) dan air menghasilkan asetilen


yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.

 

Teori Organik

Teori organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian jasad renik (mikroorganisme) yang hidup di laut jutaan tahun yang lalu dalam batuan berpori secara anaerob.

 

Pengolahan Minyak Bumi

 

Pengolahan tahap pertama

Pengolahan tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu proses distilasi berulang-ulang sehinggadidapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat ini meliputi dapat dilihat pada gambar skema berikut.


 

 

Pengolahan tahap kedua

Pada pengolahan tahap kedua, dilakukan berbagai proses lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut meliputi:

 

1.                 Perengkahan (cracking)

Pada proses ini, dilakukan perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi: pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan gugus alkil), polimerisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer).

 

2.                 Proses ekstraksi


Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga didapatkan hasil yang lebih banyak dan mutu lebih baik.

 

3.                 Proses kristalisasi

Proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan akan diperoleh produk sampingan lilin.

 

4.                 Pembersihan dari kontaminasi (treating)

Pada proses sebelumnya, sering terjadi kontaminasi (pengotoran). Hotoran ini harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau proses hidrogenasi.

Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokkan berdasarkan titik didih dan jumlah atom karbon pembentuk rantai karbonnya.





 

 

2.1.      Mutu Bensin

 




 

 

Bensin merupakan campuran dari n-heptana dan isooktana. Hualitas atau mutu bensin ditentukan berdasarkan bilangan oktan. Bilangan oktan, yaitu persentase isooktana yang  terkandung  di  dalam bensin. Hal ini terkait dengan efisiensi pembakaran yang dilakukan oleh bensin terhadap mesin kendaraan. Homponen bensin berantai lurus menghasilkan energi yang kurang efisien, artinya banyak energi yang terbuang sebagai panas, bukan sebagai kerja mesin. Hal ini menyebabkan terjadinya ketukan pada mesin yang menyebabkan mesin menjadi cepat rusak. Semakin tinggi bilangan oktan, semakin baik proses pembakaran di dalam mesin. Bensin premium memiliki bilangan oktan 82, pertalite memiliki bilangan oktan 90, pertamax memiliki


bilangan oktan 92, pertamax plus memiliki bilangan oktan 95, pertamax turbu memiliki bilangan oktan 98, dan pertamax racing memiliki bilangan oktan 100.

 

Untuk meningkatkan bilangan oktan, bensin ditambakan suatu zat yang disebut TEL (Tetraetil Lead) atau tetraetil timbal (Pb(C2H5)4. Namun demikian, penggunaan TEL memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan

manusia karena gas buangan kendaran bermotor menghasilkan partikel–partikel timbal. Untuk mengatasi hal tersebut, pada akhirnya penggunaan TEL digantikan dengan MTBE (Metil Tersier Butil Eter), yang memiliki fungsi sama untuk meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak melepaskan timbal ke udara.

 

2.2.        Dampak               Pembakaran                    Bahan            Bakar            dan         Cara Mengatasinya

 

Dampak pembakaran bahan bakar mengakibatkan pelepasan berbagai zat yang dapat mengakibatkan pencemaran udara. Pembakaran yang tidak sempurna pada mesin kendaraan bermotor mengasilkan gas CO2, uap air, dan gas CO. Gas CO merupakan gas beracun yang sangat berbahaya karena menghambat pengikatan oksigen oleh darah, sehingga darah kekurangan oksigen. Akibatnya, kepala menjadi pusing. Terlalu lama berada di jalan dengan kadar CO yang sangat tinggi bisa mengakibatkan pingsan dan kematian. Oleh sebab itu, untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar dapat dilakukan dengan cara sebagi berikut:

1.            #Produksi       bahan      bakar      yang     ramah      lingkungan, seperti tanpa adanya Pb.

2.            Penggunaan        EFI    (Electronic        Fuel     Injection)       pada sistem bahan bakar.


3.            Penggunaan           konverter          katalitik         pada        sistem buangan kendaraan.

4.            Penghijauan atau pembuatan taman kota.

5.            Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan yang lebih ramah lingkungan, seperti tenaga surya dan sel bahan bakar (fuel cell).

 

2.3.     Senyawa  Hidrokarbon  dalam  Kehidupan  Sehari – Hari

 

Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari–hari sebagaian besar merupakan senyawa–senyawa derivat kompleks hidrokarbon. Dalam bidang pangan, senyawa hidrokarbon kita kenal dalam bentuk senyawa–senyawa berikut:

Karbohidrat

Protein

Lemak

Pada bidang sandang, senyawa hidrokarbon terdapat dalam bentuk senyawa makromolekul Seperti: Nilon, Dakron, Rayon, Sutra, Hapas, Wol dll.

Sementara itu, untuk kebutuh papan, senyawa hidrokarbon banyak digunakan dalam berbagai macam bentuk:

 

#Fiber digunakan sebagai bahan baku pembuatan genteng

Polivinilklorida (PVC) digunakan sebagai bahan baku pembuatan pipa paralon

Polimer vynil digunakan sebagai bahan baku pembuatan kursi, stop kontak, dan desain interior mobil

Nilon digunakan sebagai bahan baku pembuatan sikat gigi

Poliisoprena digunakan sebagai bahan baku pembuatan ban mobil

Melamin dan teflon digunakan sebagai bahan baku pembuatan peralatan dapur


Minyak bumi merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang merupakan salah satu sumber energi utama yang digunakan untuk bahan bakar rumah tangga, kendaraan bermotor, dan mesin industri.

 

Alat ukur

ALAT UKUR PENGERTIAN ALAT UKUR Alat ukur atau yang biasa disebut dengan  measuring tool  merupakan suatu alat yang digunakan untuk ...