ALAT UKUR
PENGERTIAN ALAT UKUR
Alat ukur atau yang biasa disebut dengan measuring tool merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui nilai suatu besaran. Baik itu besaran nilai ataupun kondisi dari suatu komponen yang diukur. Alat ukur sendiri banyak digunakan untuk menentukan nilai presisi pada suatu benda ataupun komponen yang diukur untuk mendapatkan nilai kuantitas dari benda tersebut.
Dimana, dapat digunakan sebagai data pengukuran pada penelitian atau pekerjaan sesuai dengan bidang yang dikerjakan dengan nilai data hasil pengukuran tersebut.
FUNGSI ALAT UKUR
Fungsi dari alat ukur sendiri sangat beragam, tergantung dari macam-macam alat ukur tersebut. Namun secara umum alat ukur memiliki fungsi untuk mengukur sesuatu, semisal benda, berat, jarak, tegangan, suara dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan macam-macam alat ukur ini pekerjaan akan menjadi lebih fleksibel, efektif dan juga cepat, akurat serta tepat.
MACAM-MACAM ALAT UKUR
Seperti yang sudah dijabarkan di atas jika alat ukur terdiri dari berbagai macam yang fungsi dan kegunaannya pun beragam. Maka, alat ukur terdiri dari berbagai macam alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan nilai hasil pengukuran dengan masing-masing satuan yang diperlukan. Untuk itu dibuatlah bebrgaia macam alat ukur dengan fungsi dan kemampuannya tersendiri.
Berikut ini adalah rincian dari macam-macam alat ukur sesuai dengan fungsinya dalam satuan pengukuran.
A. ALAT UKUR PANJANG
- Mistar
Alat ukur yang lebih dikenal dengan nama penggaris ini merupakan alat ukur serta alat bantu gambar untuk menghasilkan garis lurus. Mistar sendiri terbagi menjadi beberapa macam, seperti mistar segitiga dan mistar lurus. Begitu juga dengan bahan dari mistar ini, bisa berupa logam, kayu, plastik, dan lain sebagainya.
2. Meteran
Selanjutnya ada meteran yaitu alat ukur panjang yang biasa digunakan dalam bangunan. Ketelitian pengukuran pada rollmeter sampai 0,5 mm. Pada dasarnya alat ukur panjang ini sama dengan mistar, akan tetapi lebih panjang serta bisa digulung.
Satuan yang bisa digunakan pada meteran adalah mm dan cm, feet atau inch. Panjang dari meteran ini biasanya sangat beragam, untuk varian pendek biasanya berukuran 3 atau 5 meter. Sedangkan untuk ukur panjang bisa mencapai 10, 20, 30, 50 bahkan 100 meter.
3. Jangka Serong
Jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lain, mungkin jangka serong merupakan alat yang memiliki ketelitian paling detail yakni mencapai seperseratus millimeter. Jangka serong ini terdiri dari dua bagian, yaitu geser (serong) dan rahang tetap.
Skala panjang yang ada pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser merupakan skala nonius atau Vernier. Skala utama pada alat ukur ini adalah cm dan mm, sedangkan skala noniusnya adalah 9 mm kemudian dibagi 10 skala.
Untuk penggunaannya jangka serong, dibutuhkan keahlian dan ketelitian tinggi sebab nantinya akan berpengaruh besar pada hasil pengukuran yang didapat.
4. Mikrometer Sekrup (Ulir)
Mikrometer sekrup ialah alat ukur yang memiliki tingkat akurasi tinggi serta memiliki presisi tinggi. Dimana, mikrometer bisa melihat serta mengukur benda dengan satuan ukur yang mempunyai ketelitian sampai 0,01 mm.
Umumnya micrometer digunakan pada teknik mesin serta elektro karena akurasinya yang begitu bagus dalam mengukur diameter serta ketebalan benda dengan ukuran sangat kecil. Benda yang bisa diukur menggunakan mikrometer sekrup antara lain adalah rambut, kertas, lempengan baja, seng, diameter kabel, kawat, dan masih banyak lainnya.
B. ALAT UKUR MASSA
1. Neraca Ohaus
Neraca ohaus merupakan alat ukur massa yang mempunyai ketelitian 0,1 gram dan terdiri dari 3 skala. Skala pertama memakai ratusan gram, skala kedua memakai puluhan gram dan skala ketiga memakai satuan gram.
Prinsip kerja dari neraca ini ialah membandingkan massa benda yang akan diukur dengan anak timbangan yang berada pada neraca Ohaus itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ohaus bisa diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan.
2. Neraca Pegas
Dalam kehidupan sehari-hari mungkin Anda lebih familiar menyebutnya sebagai dynamometer. Dimana alat ukur massa ini sering kali digunakan pada laboratorium fisika karena sangat mudah dan efektif dalam mengukur massa benda yang ringan.
Neraca pegas memiliki dua skala, yaitu skala N/newton yang berfungsi untuk mengukur berat benda dan skala G/gram yang berfungsi untuk mengukur massa benda.
3. Timbangan Digital
Timbangan atau neraca digital merupakan alat ukur massa otomatis yang mampu memberikan hasil presisi dan lebih praktis. Cara penggunaannya pun sangat mudah, hanya meletakkan benda di atasnya, kemudian akan muncul hasil massa benda tersebut pada layar digital yang tersedia.
Ketelitian neraca digital sendiri mencapai 0,001 gram. Dengan tingkat ketelitian yang begitu tinggi, timbangan ini sering digunakan pada laboratorium untuk mengukur massa benda yang begitu kecil.
C. ALAT UKUR WAKTU
1. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat ukur waktu yang dipakai untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan pada sebuah kegiatan, semisal untuk mengukur berapa waktu yang dibutuhkan seseorang dalam menempuh jarak dari titik A ke titik B.
Alat ukur wakti ini terbagi menjadi 2 macam yakni stopwatch analog dan stopwatch digital. Untuk stopwatch analog mempunyai batas ketelitian 0,1 second dan stopwatch digital mempunyai batas ketelitian sampai 0,01 second.
Cara penggunaan alat ukuran waktu ini ialah dengan menekan tombol start kemudian tekan lagi untuk menghentikan penghitungan waktu. Untuk digunakan lagi, kembalikan stopwatch pada waktu nol terlebih dahulu.
2. Jam Pasir
Meskipun sudah sangat jarang dijumpai, namun keakuratan alat ukur waktu ini pernah begitu diakui pada zaman dahulu. Bentuk jam pasir sendiri terdiri dari dua tabung gelas yang terhubung dengan sebuah lubang kecil. Salah satu tabung tersebut diisi dengan pasir yang bisa mengalir ke tabung lain melalui lubang kecil tersebut.
Ketika pasir sudah berpindah semua ke tabung bawah, Anda bisa membaliknya dan mengatur waktu dari awal. Umumnya untuk memindahkan seluruh pasir dari tabung atas ke tabung bawah dibutuhkan waktu sekitar 1 jam.
3. Jam
Alat ukur waktu ini merupakan salah satu yang paling populer dibandingkan alat ukur lainnya. PAda pembuatannya, lama sebuah jam adalah 1/24 hari. Dimana dalam satu jam dibagi menjadi beberapa unit waktu yang lebih kecil lagi yaitu 60 menit dan 3600 detik.
Umumnya dalam setiap jenis jam dilengkapi dengan jarum second, jarum menit dan jarum jam. Satuan terkecil pada jam ialah detik. Di masa sekarang ini Anda juga bisa menjumpai jenis lain dari jam, yakni arloji atau jam tangan. Prinsip kerjanya sama persis hanya berbeda ukuran dan desainnya.
C. ALAT UKUR LISTRIK
1. Amperemeter
Amperemeter ialah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus AC ataupun DC yang ada pada rangkaian tertutup. Biasanya amperemeter dipasang berderet dengan elemen listrik.
Ya untuk mengukur arus pada penghantar listrik Anda harus merangkainya secara seri kemudian memotong penghantar agar arus dapat mengalir melalui alat ukur tersebut.
2. Voltmeter
Voltmeter merupakan alat yang dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik di sebuah rangkaian tertutup. Berbeda dengan amperemeter, voltmeter ini dipasang secara paralel dengan letak komponen yang diukur pada rangkaian.
Voltmeter sendiri terdiri dari 3 buah lempengan tembaga yang terpasang di sebuah bakelite yang dirangkai pada sebuah tabung plastik atau kaca. Lempengan luar berfungsi untuk Anode sedangkan lempengan tengah berfungsi sebagai kotade.
3. Ohmmeter
Ohmmeter ialah alat yang dipakai untuk mengukur hambatan listrik di rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listrik di sebuah konduktor. Besarnya satuan gambaran yang diukur oleh Ohmmeter dinyatakan dalam satuan ohm.
Alat ukur listrik ini menggunakan Galvometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir atau lewa pada sebuah hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan pada satuan ohm.
4. Wattmeter
Selanjutnya ada wattmeter yaitu alat yang dipakai untuk mengukur power listrik atau rate suplai energi pada satuan watt untuk sirkuit atau rangkaian apapun. Bentuk dari alat ini sangatlah simple. Dengan adanya jarum pada layar digital wattmeter Anda bisa mengetahui power listrik pada rangkaian tersebut.
5. Multimeter
Bisa dikatakan jika alat ukur listrik satu ini sangat multifungsi, ya sesuai namanya multimeter adalah alat ukur listrik yang bisa digunakan untuk mengukur hambatan listrik (ohmmeter), tegangan listrik (voltmeter) dan juga arus listrik (ampere).
Ada dua jenis multimeter yang bisa Anda gunakan yakni multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) serta multimeter analog. Kelebihan dari DDM dibandingkan dengan multimeter analog ialah tingkat ketelitian yang lebih tinggi pada pengukurannya. Kedua jenis multimeter tersebut juga bisa digunakan untuk mengukur listrik AC ataupun DC.
6. Megger
Megger merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik ataupun instalasi-instalasi. Output dari alat ukur listrik ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah.
Megger kerap kali digunakan oleh petugas ketika mengukur tahanan isolasi untuk:
- Kabel instalasi pada bangunan atau rumah-rumah.
- Kabel tegangan tinggi serta rendah.
- Transformator.
7. Oscilloscope (Osiloskop)
Berbeda dengan alat ukur listrik lain yang kebanyakan memberikan output dalam bentuk tampilan angka, oscilloscope ini justru akan menunjukkan pada Anda gambaran atau bentuk dari sinyal listrik dalam bentuk grafik dari tegangan. Penggambaran grafik dalam layar ini akan memberikan gambaran yang cukup gamblang dan jelas.
Osiloskop sendiri terdiri dari tabung vacum dengan sebuah katode (elektrode negatif) di satu sisi yang menghasilkan pancaran elektronik serta sebuah anode (electrode positive) untuk mempercepat gerakannya, dengan begitu akan terdeteksi menuju layar tabung.
Susunan tersebut akan disebut dengan elektron gun. Dimana elektron-elektron disebut pancaran sinar katode, sebab mereka dibangkitkan oleh Cathode serta menyebabkan osiloskop juga disebut dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO.
8. KWH Meter
KWH meter merupakan alat yang biasa digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besarnya penggunaan daya oleh pelanggan. Alat ini sangat mudah dijumpai pada rumah-rumah penduduk.
Bagian utama dari KWH Meter adalah kumparan tegangan, piringan alumunium, kumparan arus, magnet tetap yang bertugas menetralkan piringan alumunium dari induksi medan magnet serta gear mekanik yang mencatat jumlah putaran piringan alumunium.