REAKSI
OKSIDASI DAN
REDUKSI
IndikatorPencapaianKompetensi
3.1.1
Menjelaskan pengertian redoks berdasar pelepasan dan
pengikatan Oksigen
3.1.2
Menjelaskan pengertian reduksi oksidasi berdasar transfer
elektron.
3.1.3
Menjelaskan pengertian reduksi-oksidasi berdasar bilangan
oksidasi
3.1.4
Menentukan bilangan oksidasi yang ada pada molekul
senyawa.
4.1.1
Menyebutkan rumus kimia senyawa anorganik jika diberikan
nama senyawa tersebut
4.1.2
Memberikan nama senyawa organik
sederhana sesuai aturan IUPAC jika diberikan rumus kimia senyawa sederhana
4.1.3
Membuktikan peristiwa
reduksi-oksidasi dalam industri dan dalam kehidupan sehari-hari.
4.1.4
Menganalisis aturan IUPAC untuk penamaan
senyawa organik dan anorganik sederhana
A.
Reaksi
Oksidasi Reduksi, Reaksi pengikatan dan pelepasan oksigen.
1. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan
oksigen oleh suatu zat.
Contoh
: 1. Oksidasi glukosa dengan oksigen
C6H12O6
+ 6O2 → 6CO2 +
6 H2O
2. Oksidasi belerang oleh KClO3
3S + 2 KCℓO3 → 2KCℓ + 3 SO2
3. Oksidasi belerang menjadi belerang dioksida
(SO2)
S + O2 ® SO2
Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator.
Oksidator yang paling banyak digunakan adalah oksigen tetapi dapat juga digunakan
senyawa yang mudah melepaskan oksigen.
Contoh Oksidator :
Kalium klorat : KCℓO3
Kalium permanganat : KMnO4
Hidrogen peroksida : H2O2
Asam nitrat : HNO3
Asam Sulfat : H2SO4
2. Reaksi Reduksi
Reaksi reduksi adalah pengurangan oksigen dari senyawa
beroksigen.
Pada reaksi reduksi zat reduktor mengalami oksidasi.
Reduksi yang banyak digunakan adalah karbon (C), karbon
monoksida (CO), Hidrogen (H2), dan logam aktif seperti; Natrium, Magnesium
dan Aluminium.
Contoh
1 :Reaksi Reduksi oksida besi
(Fe2O3) oleh karbon monoksida.
Fe2O3 +
3CO → 2Fe + 3CO2
2. Reaksi
tembaga (II) oksida oleh gas hidrogen.
CuO + H2 → Cu + H2O
3 . Reduksi
Krom III Oksida (Cr2O3) oleh logam aluminium.
Cr2O3
+ 2Aℓ → Aℓ2O3
+ 2Cr.
B.
Reaksi
Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.
1. Reaksi oksidasi
Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan
elektron.
Contoh reaksi oksidasi:
Na → Na+ + ē
Cu → Cu2+ + 2ē
Fe2+ → Fe3+ +
ē
Aℓ → Aℓ3+ +
3ē
Cu+ → Cu2+ + ē
2I-
→ I2 + 2ē
Beberapa ketentuan reaksi oksidasi sebagai berikut :
·
Pelepasan
elektron.
·
Penambahan
muatan positif
·
Pengurangan
muatan negatif
·
Elektron
berada diruas kanan.
2. Reaksi reduksi
Reaksi reduksi
adalah reaksi penerimaan elektron
Contoh reaksi reduksi adalah
sebagai berikut :
Na+ + e → Na
Cu2+ + 2e
→ Cu
Aℓ3+ + 3e → Aℓ
Fe3+ + e → Fe2+
Cu2+ + e → Cu+
S + 2e → S2-
Dari contoh diatas
dapat dinyatakan bahwa dalam reaksi reduksi terjadi hal-hal sebagai berikut:
· Pengikatan elektron
· Pengurangan muatan positif
· Penambahan muatan negatif
· Elektron berada diruas kiri
Penggabungan reaksi oksidasi dan reduksi membentuk reaksi
redoks
Persamaan reaksi (
½ redoks) adalah sebagai berikut :
Reaksi di
anoda :
2Cℓ - → Cℓ2 + 2e (Oksidasi)
Reaksi di
katoda : Cu2+ + 2e → Cu (Reduksi)
Reaksi sel : Cu2+ + 2Cℓ - → Cu + Cℓ2 (Reaksi
Redoks)
Contoh:
Reaksi dengan cara ½ reaksi
oksidasi dan ½ reaksi reduksi
Fe + Cℓ2 ® FeCℓ2
Reaksi
di anoda : Fe → Fe2+
+ 2e (½ reaksi Oksidasi)
Reaksi di katoda :
Cℓ2 + 2e → 2Cℓ- (½ reaksi Reduktor)
Reaksi sel :
Fe + Cℓ2 → Fe2+ +
2Cℓ - (Reaksi Redoks)
FeCℓ2
C.
Reaksi
Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Kenaikan dan dan Penurunan bilangan oksidasi.
1. Reaksi okidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi
Contoh: Zn → Zn2+ +
2e (Reaksi oksidasi)
0 +2
naik
2 e
2. Reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi
Contoh: Cu2+ + 2e →Cu (Reaksi
reduksi)
Turun 2 e
Penggabungan reaksi oksidasi
dan reaksi reduksi disebut reaksi redoks
Contoh1 :
Zn + Cu2+
→ Zn2+ +
Cu (Reaksi Redoks)
0 + 2 + 2 0
Naik (oksidasi)
Turun (reduksi)
Keterangan :
Zn memiliki
biloks = 0 dari 0 menjadi +2 (mengalami kenaikan Biloks)
Zn2+ memiliki biloks
= +2
Cu2+ memiliki biloks = +2 dari +2 menjadi 0 (mengalami penurunan
Biloks)
Cu memiliki biloks = 0
Contoh 2:
Reaksi redoks yang melibatkan
molekul adalah sebagai berikut :
Zn + 2HCℓ ® ZnCℓ2 + H2
0 oksidasi + 2
+1 reduksi
0
Keterangan :
Zn memiliki biloks 0 membentuk Zn2+
dalam ZnCℓ2 biloksnya +2 mengalami kenaikan biloks 2.
H dalam molekul HCℓ memiliki
biloks +1 membentuk molekul H2
mempunyai biloks 0 mengalami penurunan biloks 1
Contoh 3:
+1 +7
-2 +1-1 +1
+6 –2 +2 +6 –2 0 +1
+6 -2
2 KMnO4 + 10 KI + 8
H2SO4 → 2 MnSO4 + 5 I2 + 5 K2SO4
reduksi (turun 5 e)
oksidasi
(naik 1 e )
D.
Menentukan
bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.
Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menyatakan muatan listrik
dari suatu unsur,
senyawa,
maupun ion.
Bilangan oksidasi
dapat disingkat dengan biloks, ini terkait dengan bilangan yang menyatakan banyaknya elektron yang dilepas atau diterima
dalam pembentukan senyawa.
Atom yang melepas
elektron akan membentuk ion positif disebut kation, yang mempunyai
biloks positif, sedangkan atom yang menerima elektron akan membentuk ion
negatif disebut anion dan mempunyai biloks negatif.
Aturan Menetapkan bilangan oksidasi adalah sebagai
berikut :
·
Unsur
bebas mempunyai biloks = 0
Contoh : Na, Fe, H2, O2, S, H2SO4,. AgBr. dan
lain-lain mempunyai biloks = 0
·
Bilangan
oksidasi unsur logam dalam senyawa selalu bertanda positif(+)
Contoh : Gol I A (Logam Alkali : Li, Na, K, Rb, Cs) = +1
Gol II A (Alkali Tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2
Gol III A (Al, Ga, In) = +3
Logam–logam
lain :
Zn = +2 Fe
= +3 & +3
Ag = +1 Hg = +1 & +2
Pb
= +2 & + 4 Sn
= +2 & +4
Pt = +2 & +4 Cu = +1 & +2
Au = +1 & +3
·
Bilangan
Oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan muatannya.
Contoh : Bilangan Oksidasi Fe dalam ion Fe2+
= +2
Bilangan
Oksidasi S dalam ion S2- = -2
·
Bilangan
Oksidasi H umumnya = +1 kecuali dalam senyawa hidrida yaitu senyawa hidrgen dengan
logam, biloks H = -1
Contoh : Bilangan Oksidasi H dalam senyawa hidrogen (HCℓ,
NaOH, NH3, H2SO4) = +1
Bilangan
Oksidasi H dalam senyawa hidrida. NaH, BaH2, AlH3 =
-1
·
Bilangan
Oksidasi O umumnya = -2
Contoh : Bilangan
oksidasi O dalam H2O, MgO = -2
Kecuali : a.
Dalam F2O biloks = +2
b. Dalam peroksida seperti H2O2,
BaO2, biloks = -1
c.
Dalam superoksida, seperti K2O biloks O = -1/2
·
Jumlah
bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0
Contoh : H2SO4
= 2H + S +
4 O
¯ ¯ ¯
2(+1) + S + 4(-
2) = O
+2 S - 8 = O
S
= + 6
Cu(NO3)2 = Cu +
2N + 6.O
¯ ¯ ¯
+2
+ 2N + 6( - 2)
= 0
2 N = + 10
N = + 5
·
Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion
poliatom = muatannya.
|
2 S + 3.
O = - 2
2 S + 3
( - 2) = - 2
2 S = + 4
S = + 2
|
CℓO3- = -1
Cℓ + 3.
O = -1
Cℓ + 3(-2)
= -1
Cℓ = + 5
·
Fluorin
unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan 1 elektron, mempunyai biloks –
1 pada semua senyawa.
Contoh soal:
1. Tentukan biloks dari N pada senyawa Zn(NO3)2
Jawab: Zn(NO3)2 à Zn2+ + NO3-
¯ ¯
+2
NO3- = -1
N + 3. O
= -1
N + 3(-2) =
-1
N = + 5
Jadi biloks
N = + 5
2. Tentukan biloks P pada senyawa K3PO4
Jawab: K3PO4 = 3K + P + 4.O
¯ ¯ ¯
3 (+1) + P
+ 4(-2) = 0
(+3) + P
+ (-8) = 0
P = + 5
Jadi
biloks P = +5
3. Tentukan biloks Mn dari ion MnO4 2-
Jawab: MnO4 2- = Mn + 4.
O = -2
Mn + 4(-2) = -2
Mn = + 6
Jadi
biloks Mn = + 6
4. Tentukan biloks Cℓ pada ion ClO4-
Jawab: Cℓ O4- = Cℓ + 4O = -1
Cℓ
+
4(-2) = -1
Jadi
biloks Cℓ = +7
Menentukan Oksidator dan Reduktor dalam reaksi redoks
Suatu reaksi redoks terdiri
atas setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi.
Contoh 1: +2
-2 0 0 +1 -1
CuO(s) + H2 (g) → Cu (s)
+ H2O (g)
reduksi
oksidasi
oksidator : CuO
, hasil reduksi :Cu
reduktor : H2 , hasil oksidasi :H2O
Oksidator (pengoksidasi) ● mengalami
reduksi
·
mengalami
penurunan biloks
·
menarik
/ menerima elektron
Reduktor (pereduksi) ● mengalami oksidasi
·
mengalami
kanaikan biloks
·
melepas
elektron
2. 0 +5 +2 +4
Cu (s) + 4HNO3
(aq) → Cu(NO3)2
(aq) + 2NO2 (g) + 2H2O
(l)
Oksidasi
Reduksi
2+
reduktor : Cu Hasil Oksidasi
: Cu(NO3)2 / Cu2+
Oksidator : HNO3
/ NO3- Hasil reduksi : NO2
E.
Reaksi
AUTOREDOKS (Reaksi Disproposionasi)
Reaksi Autoredoks adalah reaksi redoks dimana oksidator dan reduktornya
merupakan unsur yang sama .
Jadi sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan
sebagian lagi mengalami reduksi.
Contoh: Bila gas Klorin
(Cℓ2) dialirkan kedalam larutan basa kuat pada suhu kamar, terjadi reaksi autoredoks
Cℓ2 (g)
+ 2 OH - (aq) → Cℓ -
(aq) + CℓO - (aq) + H2O (l)
o -1
Reduksi
Oksidasi +1
Sebagian dari gas Cℓ2 (biloks = 0) mengalami
reaksi reduksi 0 menjadi Cℓ - (biloks -1) dan sebagian mengalami
reaksi oksidasi menjadi CℓO - (biloks Cℓ +1)
Jadi :
Reduktor : Cℓ2 hasil Oksidasi : CℓO -
Oksidator : Cℓ2 hasil
reduksi : Cℓ -
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete