Monday, April 20, 2020

Penamaan senyawa menurut IUPAC


Penamaan Senyawa menurut IUPAC


Pada sub Bab ini, kita akan  membahas penamaan senyawa menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
      Penamaan senyawa menurut IUPAC adalah penamaan yang berdasarkan pada bilangan oksidasi.

1.     Aturan Penamaan Senyawa Biner Logam dengan Non Logam

a.  Logam yang hanya mempunyai satu biloks, misal logam alkali, logam alkali tanah dan aluminium maka penamaan senyawanya adalah nama logam didepan dan nama non logam diikuti akhiran ida.
Contoh:
1. NaCℓ           : Natrium klorida
2. KI                : Kalium iodida
3. BaCℓ2          : Barium klorida
4. CaO                        : Kalsium oksida
5. Aℓ2O3          : Aluminum oksida
b.  Logam yang mempunyai beberapa bilangan oksidasi, misalnya logam transisi, penamaannya adalah dengan menuliskan bilangan oksidasi dengan angka romawi dibelakang nama logam tersebut.
      Contoh:
                        1. FeCℓ2          : besi (II) klorida         
                        2. FeCℓ3          : besi (III) klorida        
                        3. Cu2O           : tembaga (I) oksida
                        4. CuO            : tembaga (II) oksida
                        5. SnO             : timah (II) oksida
                        6. SnO4           : timah (IV) oksida

2.      Aturan penamaan Senyawa Biner Non logam dengan Non logam
a.     Atom yang cenderung bermuatan positif (bilangan oksidasi positif) diletakkan
      di depan, sedangkan atom yang cenderung bermuatan negatif (bilangan  oksidasi negatif) diletakkan di belakang. Untuk memudahkan kita, ingatlah urutan berikut ini.



Rounded Rectangle: B, Si, C, Sb, As, P, N, H, Te, Se, S, I, Br, Cl, O, F
 



                       
                  Didalam senyawa unsur yang lebih  kiri diletakkan di sebelah kiri.
                  Contoh:
BCℓ3                 CO2
SiO2                 NH3
CCℓ4                 PCℓ3

b.        Atom non logam yang hanya dapat membentuk satu senyawa dengan atom
         lain, nama atom yang cenderung bermuatan positif diletakkan di depan, sedangkan nama atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan di belakang dan berakhiran ida.
Contoh:
                      HCℓ                         : hidrogen klorida
                      H2S             : hidrogen sulfida

c.     Atom non logam yang dapat membentuk dua atau lebih senyawa, maka nama atom non logam yang bermuatan positif diikuti bilangan oksidasinya (dengan angka rowawi) sedangkan atom non logam yang bermuatan negatif berakhiran ida.
Contoh:
                   NO                : nitrogen (I) oksida
                   NO                 : nitrogen (II) oksida
                   N2O3              : nitrogen (III) oksida
                   NO2                 : nitrogen (IV) oksida
                   N2O5              : nitrogen (V) oksida

      Cara lain penamaan yang terdiri dari atom non logam yang dapat membentuk dua atau lebih senyawa adalah dengan memberi awalan yang menyatakan jumlah atom tiap unsur pembentuk senyawa, dan atom non logam yang bermuatan negatif berakhiran ida. Awalan yang digunakan adalah sebagai berikut :
      1 = mono                                       5 = penta
      2 = di                                             6 = heksa
      3 = tri                                             7 = hepta
      4 = tetra                                         8 = okta
      Contoh:
                  1. N2O             : dinitrogen monoksida
                  2. NO              : nitrogen monoksida
                  3. N2O3           : dinitrogen trioksida
                  4. NO2             : nitrogen dioksida
                  5. N2O5           : dinitrogen pentaoksida
                  6. SO2                 : belerang dioksida
                  7. SO3             : belerang trioksida

                  Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan yaitu sebagai berikut :
1.    Awalan mono tidak digunakan di depan atom nonlogam yang terletak didepan, seperti contoh di atas untuk NO2, namanya bukanlah mononitrogen dioksida, melainkan namanya adalah nitrogen dioksida.
2.    Senyawa yang sudah umum dan terkenal tidak mengikuti aturan diatas.
Contoh:
                  1. H2O       : air
                  2. NH3       : amonia

3.     Aturan Penamaan Senyawa dari Ion-Ion Poliatom

Senyawa ion yang terdiri dari kation dan anion poliatom, penamaannya adalah sebagai berikut.
·         Kation yang hanya mempunyai satu bilangan oksidasi, nama kationnya tetap nama dari unsurnya dan diikuti nama anion poliatomnya.
·         Kation yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu, nama kationnya diikuti dengan bilangan oksidasinya (angka romawi) dan diikuti nama anion poliatomnya.
 Untuk lebih memahami nama senyawa poliatom ini hapalkanlah nama-nama anion dan kation poliatom dibawah ini.




Rumus Ion
Nama Ion
Contoh senyawa
Nama Senyawa
NH4+
CN-
NO2-
NO3-
HCO3-
MnO4-
HSO4-
CIO-
CIO2-
CIO3-
CIO4-
CH3COO-
SO32-
SO42-
CO32-
S2O32-
CrO42-
Cr2O72-
PO33-
PO43-
amonium
sanida
nitrit
nitrat
hidrogen karbonat (bikarbonat)
permanganat
hidrogen sulfat (bisulfat)
hipoklorit
klorit
klorat
perklorat
asetat
sulfit
sulfat
karbonat
tiosulfat
kromat
dikromat
fosfit
fosfat
NH4Cℓ
NaCN
NaNO2
NaNO3
NaHCO3
KMnO4
NaHSO4
NaClO
NaClO2
NaClO3
NaClO4
NaCH3COO
Na2SO3
Na2SO4
Na2CO3
Na2S2O3
Na2CrO4
Na2Cr2O7
Na3PO3
Na3PO4
amonium klorida
natrium sianida
natrium nitrit
natrium nitrat
natrium bikarbonat
kalium permanganat
natrium bisulfat
natrium hipoklorit
natrium klorit
natrium klorat
natrium perklorat
natrium asetat
natrium sulfit
natrium sulfat
natrium karbonat
natrim tiosulfat
natrium kromat
natrium dikromat
natrium fosfit
natrium fosfat

Beberapa contoh penamaan senyawa dari ion poliatom adalah sebagai berikut :
 Ba(NO3)2         : barium nitrat                Fe2(SO4)3          : besi (III) sulfat
 KCN                 : kalium sianida             NiSO4                 : nikel (II) sulfat
 K2Cr2O7           : kalium dikromat          PbSO4                : Timbal (II) sulfat          
 FeSO4              : besi (II) sulfat              Mg3 (PO4)2         : magnesium fosfat

4.     Aturan penamaan Senyawa Asam

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dapat melepas ion H+ dalam air. Rumus umum asam anorganik adalah HxZ dan asam organik adalah R-COOH. Reaksi ionisasi untuk asam anorganik adalah sebagai berikut:



Rounded Rectangle: HxZ  ®  xH+ + Z- (asam kuat)
 HxZ  «  x H+ + Z- (asam lemah)
 





Reaksi ionisasi untuk asam organik (asam organik semuanya tergolong asam lemah) adalah sebagai berikut:

Rounded Rectangle: R-COOH   «     RCOO -   +  H +

 



Untuk asam anorganik, dikenal istilah asam oksi dan asam non oksi.
Asam oksi adalah asam yang mempunyai oksida asam, sedangkan asam non oksi adalah asam yang tidak mempunyai oksida asam.
Contoh:
1. HCℓ merupakan asam non oksi
2. HCℓO, H2SO4, HNO3, HCℓO4 dan lain-lain merupakan asam oksi   

a.     Penamaan Asam Non oksi

      Penamaan asam non oksi diurutkan sebagai berikut
      Asam + nama non logam + ida
Contoh:
HF   : asam fluorida                    HI               : asam iodida
                  HCℓ : asam klorida                     HCN           : asam sianida
HBr  : asam bromida                   H2S            : asam sulfida       

b.   Penamaan Asam Oksi
1) Unsur non logam yang hanya membentuk satu senyawa, berakhiran –at.
          Contoh:
H2CO3 : asam karbonat
2) Unsur non logam yang membentuk dua jenis senyawa, maka asam mempunyai oksigen paling sedikit berakhiran –it dan asam yang mempunyai oksigen lebih banyak berakhiran -at
      Contoh :
       HNO2             : asam nitrit                       H2SO4      : asam sulfat
       HNO3             : asam nitrat                      H3PO4      : asam fosfit
       H2SO3            : asam sulfit                       H3PO4      : asam fosfat

3). Asam oksi halogen adalah asam yang mempunyai oksida asam,  merupakan oksida halogen. Penamaan asam oksi halogen diurutkan sebagai berikut.



Rounded Rectangle: Asam + halogen + at (bilangan oksidasi halogen)
 


             
Contoh.
 HCℓO             : asam klorat (I)
 HCℓO2                : asam klorat (III)       
 HCℓO3                : asam klorat (V)
 HCℓO4                : asam klorat (VII)

Cara lain untuk penamaan asam oksi halogen adalah didasarkan pada bilangan oksidasi atas jumlah oksigennya.



Rounded Rectangle: Hipo –it,   -it,    -at,   per – at
 



Contoh
 HCℓO             : asam hipoklorit
 HCℓO2                : asam klorit   
 HCℓO3                : asam klorat
 HCℓO4                : asam perklorat

c.  Penamaan asam organik
      Asam organik atau asam karboksilat berdasarkan IUPAC dinamakan asam alkanoat. Rumus umumnya adalah R-COOH, penamaannya diurutkan sebagai berikut:

                        Asam + nama alkana dari R + oat
     
      R (alkil) adalah alkana yang kehilangan satu atom H. Rumus umum alkana adalah CnH2n +2.  Contoh alkana dengan jumlah atom 1 sampai dengan 10 adalah sebagai berikut:
      1.     CH4         : metana
      2.     C2H6        : etana
3.     C3H8        : propana
4.     C4H10      : butana
5.     C5H12      : pentana
6.     C6H14      : Heksana
7.     C7H16      : Heptana
8.     C8H18      : Oktana
9.     C9H20      : nonana
10.   C10H22     : dekana

Yang dimaksud dengan nama alkana dari R adalah nama alkana dengan menghilangkan huruf a terakhir dari nama alkananya. Contoh penamaan asam organik adalah sebagai berikut :
1.   HCOOH            : asam metanoat
2.   CH3COOH        : asam etanoat
3.   C2H5COOH      : asam propanoat
4.   C3H7COOH      : asam butanoat

Nama lain dari asam organik adalah nama trivial, yaitu nama yang sudah umum dipakai antara lain:
1.   HCOOH            : asam formiat
2.   CH3COOH        : asam asetat
3.   C2H5COOH      : asam propionat

5.     Penamaan senyawa basa

Menurut Arrhenius basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH -, rumus umum basa adalah L(OH)x. Reaksi ionisasi basa adalah sebagai berikut:



Rounded Rectangle: L(OH)x    ®     Lx+ + xOH- (basa kuat)
L(OH)x   «      Lx+ + xOH- (basa lemah)
 



                   
L adalah logam dan x adalah bilangan oksidasi dari L.
a.     Basa yang dibentuk oleh logam yang mempunyai bilangan oksidasi tunggal, yaitu logam alkali, alkali tanah dan aluminium, penamaannya diurutkan sebagai berikut:


Rounded Rectangle: Logam + hidroksida
 




Contoh:
LiOH                : Litium hidroksida
NaOH              : Natrium hidroksida
Sr(OH)2           : Sronsium hidroksida
Ba(OH)2          : Barium hidroksida
Al(OH)3           : Aluminium hidroksida

b.     Basa yang dibentuk oleh logam yang mempunyai beberapa bilangan oksidasi, penamaannya diurutkan sebagai berikut:


Rounded Rectangle: Logam (bilangan oksidasi) + hidroksida
 



         Contoh:
Fe(OH)2          : Besi (II) hidroksida
Fe(OH)3          : Besi (III) hidroksida
Sn(OH)2          : Timah (II) hidroksida
Sn(OH)4          : Timah (IV) hidroksida
CuOH              : Tembaga (I) hidroksida
Cu(OH)2          : Tembaga (II) hidroksida
AgOH              : Perak  hidroksida

No comments:

Post a Comment

Alat ukur

ALAT UKUR PENGERTIAN ALAT UKUR Alat ukur atau yang biasa disebut dengan  measuring tool  merupakan suatu alat yang digunakan untuk ...